Loading image

SOLIDARITY: Membangun Karakter Diplomat Muda Melalui Pengkaderan Berjenjang di HIMAHI FISIP UNMUL

SAMARINDA - Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) FISIP Universitas Mulawarman telah menggelar program pengkaderan terbesarnya, SOLIDARITY (Show Your Leadership, Diplomacy, and Innovative Vision), pada 18-19 Oktober lalu. Lebih dari sekadar kegiatan pengenalan organisasi, SOLIDARITY menjadi gerbang awal bagi mahasiswa HI untuk mendalami rumpun keilmuan dan mengasah jiwa kepemimpinan mereka.

Dua Jalur Pengkaderan: Berjenjang dan Lanjutan

Muhammad Nathan Syah Putra, ketua HIMAHI, menjelaskan bahwa sistem pengkaderan di organisasi mereka terbagi menjadi dua kategori besar, pengkaderan berjenjang dan pengkaderan lanjutan.

"Pengkaderan berjenjang ini menjadi syarat wajib untuk menjadi anggota HIMAHI. Kami memulainya dengan SOLIDARITY untuk tingkat mahasiswa HI secara umum, kemudian dilanjutkan dengan Latihan Kepemimpinan atau LK bagi anggota yang sudah resmi bergabung," jelas Nathan.

Sementara pengkaderan lanjutan berbentuk pelatihan dan workshop yang terbuka tidak hanya untuk mahasiswa HI, tetapi juga mahasiswa dari jurusan lain yang ingin mengembangkan kapasitas diri.

Perjalanan Panjang Menuju SOLIDARITY Day

SOLIDARITY tahun ini tidak hanya berlangsung dalam dua hari. Prosesnya dimulai sejak satu bulan sebelumnya melalui rangkaian kegiatan yang sistematis dan terstruktur.

Tahap pertama adalah Kumpul Kelompok yang berlangsung selama sebulan penuh. Kegiatan ini menjadi fase perkenalan dan pembentukan bonding antar peserta sebelum memasuki rangkaian inti.

Dilanjutkan dengan SOLIDARITY On Solution, sebuah forum diskusi yang mengajak peserta untuk membahas dan mencari solusi atas berbagai permasalahan aktual. Di sinilah kemampuan analisis dan diplomasi mulai diasah.

Sebelum hari H, dilaksanakan Pra-SOLIDARITY yang berfokus pada persiapan teknis dan pemahaman ketentuan pelaksanaan, memastikan setiap peserta siap menghadapi puncak kegiatan.

MUN: Laboratorium Diplomasi Mahasiswa

Yang menjadi pembeda SOLIDARITY tahun ini adalah fokus pada Model United Nations (MUN) di hari pertama. Simulasi sidang PBB ini bukan sekadar kegiatan tambahan, melainkan inti dari rumpun keilmuan Hubungan Internasional.

"Melalui MUN, peserta bisa merasakan langsung bagaimana dinamika diplomasi internasional berlangsung. Mereka berperan sebagai delegasi negara, menyusun resolusi, berdebat, dan bernegosiasi, persis seperti yang terjadi di forum-forum internasional sesungguhnya," ungkap Nathan.

Kegiatan ini melatih peserta dalam public speaking, critical thinking, negosiasi, dan pemahaman terhadap isu-isu global kontemporer.

Outbound: Menguji Mental dan Kerjasama Tim

Di SOLIDARITY Day 2, peserta diajak keluar dari zona nyaman melalui kegiatan outbound yang digelar di area FISIP dan sekitarnya. Berbeda dengan hari pertama yang menguji kemampuan intelektual, hari kedua lebih fokus pada pembentukan karakter, mental, dan soliditas tim.

Kombinasi antara pengembangan hard skill di hari pertama dan soft skill di hari kedua menjadikan SOLIDARITY sebagai pengkaderan yang komprehensif.

LK: Jenjang Selanjutnya Menuju Pengurus Berkualitas

Setelah resmi menjadi anggota HIMAHI melalui SOLIDARITY, perjalanan pengkaderan belum berhenti. Para anggota wajib mengikuti Latihan Kepemimpinan (LK) atau yang di organisasi mahasiswa lain dikenal sebagai Upgrading.

"LK ini khusus untuk anggota HIMAHI yang ingin lebih dalam memahami organisasi dan mengembangkan kapasitas kepemimpinan mereka. Ini juga menjadi bekal bagi mereka yang nantinya akan menjadi pengurus," tambah Nathan.

Pengembangan SDM untuk Semua

Tidak berhenti di pengkaderan berjenjang, HIMAHI juga konsisten mengadakan pengkaderan lanjutan dalam bentuk pelatihan dan workshop. Yang menarik, kegiatan ini terbuka untuk umum, baik mahasiswa HI maupun non-HI.

"Kami ingin berbagi pengetahuan dan keterampilan. Pengembangan SDM itu tidak boleh eksklusif. Siapa pun yang ingin belajar tentang diplomasi, kepemimpinan, atau isu internasional, pintu HIMAHI terbuka lebar," tegas Nathan.

Workshop yang digelar biasanya mengangkat tema-tema aktual seperti negosiasi, public policy, diplomasi ekonomi, hingga strategi komunikasi internasional.

Mencetak Diplomat Masa Depan

Sistem pengkaderan berjenjang dan lanjutan yang dirancang HIMAHI FISIP UNMUL bukan hanya tentang membentuk anggota organisasi, tetapi juga mencetak kader-kader muda yang memiliki pemahaman mendalam tentang hubungan internasional, jiwa kepemimpinan, dan kemampuan diplomasi.

Dengan metode pembelajaran yang aplikatif seperti MUN, forum diskusi, hingga outbound, HIMAHI membuktikan bahwa pendidikan karakter dan kompetensi dapat berjalan beriringan.

"Harapan kami, setiap mahasiswa yang melalui proses pengkaderan ini tidak hanya menjadi anggota HIMAHI yang baik, tapi juga menjadi agent of change di masyarakat," tutup Nathan dengan penuh optimisme. (ad)

Loading image
Loading image Loading image