Loading image

Dosen FISIP Unmul Berbagi Cerita Konservasi Laut di Forum Global di San Francisco

San Francisco, Amerika Serikat - Pada 6 November 2025, dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Mulawarman, Dr. Dadang Ilham Kurniawan Mujiono, hadir di acara “Global Conservation Presents: Breakthrough Technologies and Strategies to Protect Our Planet” di The Guild Theatre, San Francisco, Amerika Serikat.

Dalam pertemuan yang mempertemukan berbagai praktisi konservasi dari berbagai negara ini, Dr. Dadang mewakili Global Conservation Indonesia untuk berbagi pengalaman dari lapangan mengenai upaya perlindungan Kepulauan Derawan — kawasan dengan tingkat biodiversitas laut tertinggi kedua setelah Raja Ampat. Ia menceritakan bagaimana masyarakat lokal, lembaga pemerintah, dan organisasi konservasi bekerja bersama menjaga ekosistem laut yang rapuh melalui pendekatan community protection dan global park defense.

Forum ini juga menghadirkan tokoh-tokoh dunia di bidang konservasi, seperti Dr. Gregory Asner (Arizona State University), ilmuwan terkemuka di bidang ekologi dan perubahan iklim; Dr. Lida Teneva (WWF – Vice President of Ocean and Area-Based Conservation), pakar ekologi laut yang berpengalaman bekerja dengan komunitas adat dan lembaga global seperti OceanX dan Conservation International; Prof. Michael Sutton (Goldman Environmental Foundation), pegiat lingkungan berpengalaman lebih dari 30 tahun di WWF dan Packard Foundation; Michael Keigwin(GC Uganda), penggerak modernisasi taman nasional di Afrika Timur; Firth Griffith (Global Sustainability Initiative), investor dan strategis global di bidang keberlanjutan; serta Jeff Morgan, pendiri dan Direktur Eksekutif Global Conservation.

Salah satu langkah yang sedang dikembangkan adalah penggunaan teknologi radar dan kamera jarak jauh, yang membantu memantau aktivitas di laut sekaligus memperkuat peran masyarakat sebagai penjaga pertama lingkungan mereka sendiri.

Selain membagikan pengalaman, Dr. Dadang juga membuka peluang kolaborasi riset antara Global Conservation dan Universitas Mulawarman, khususnya untuk memahami dampak sosial, politik, dan budaya dari kebijakan konservasi terhadap masyarakat pesisir. Kolaborasi ini diharapkan menjadi ruang belajar bersama bagi akademisi, mahasiswa, dan komunitas lokal dalam mengembangkan pengetahuan maritim yang berakar di Indonesia namun tetap terhubung dengan jejaring global.

 

Loading image
Loading image Loading image