Pada Kamis (28/8/25), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman (Unmul) kedatangan Kjell Kühne, selaku Founder dan Director dari Leave it in the Ground Initiative (LINGO) di ruang Serbaguna FISIP Unmul.
Segenap Civitas Akademika di lingkungan FISIP Unmul hadir menyambut dan menyemarakkan agenda Mini Talk & Discussion dengan tema 'Living Beyond Fossils : Towards a Sustainable Future'.
Wakil Dekan I FISIP Unmul, Rina Juwita turut hadir memberikan penghantar diskusi,
"Di Samarinda, kita turut merasakan dampak dari krisis iklim, di sini kalau musim panas, sangat panas sekali, kalau musim hujan, sangat dingin sekali, iklim gak menentu," ujarnya.
Rina juga menyoroti bencana banjir di Samarinda yang merupakan dampak langsung dari krisis iklim,
"Bahkan banjir melanda sebagian besar wilayah di Indonesia, bukan hanya di Samarinda," lanjutnya.
Rina berharap keterlibatan Civitas Akademika FISIP Unmul dapat mencermati isu ini secara saksama,
"Isu ini sangat penting untuk dikaji, perhatikan, dan dicari solusinya bersama," tutupnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan latar belakang dosen, dan pemaparan data oleh Kjell Kühne terkait krisis iklim di Indonesia.
Laki-laki yang telah lama berkecimpung di dunia riset ini, menilik banyak hal terkait krisis iklim terutama dampak dari pemakaian fosil energi, sehingga solusi yang dihadirkan adalah penerapan transisi energi secara global.
Di Indonesia sendiri, pemerintah dan ulama melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa dan kebijakan untuk mendorong transisi energi.
"Di Indonesia, MUI telah mengeluarkan fatwa sebagai upaya transisi energi yang berkeadilan, pemerintah di Indonesia juga telah membuat kebijakan untuk mendorong transisi energi," jelasnya.
Sebagian dosen turut memberikan tanggapan, sesekali menyinggung problem tambang di Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi teratas penyumbang emisi karbon.
Harapannya, para Civitas Akademika FISIP Unmul lebih banyak menghasilkan penelitian yang menyoroti strategi Indonesia khususnya Samarinda, Kalimantan Timur dalam mendorong penerapan transisi energi berkeadilan. (ad)
Copyright 2023 |Universitas Mulawarman